Saat ketam yang masih hidup di proses , aku tidak berada di tempat kejadian .
Aku tidak sanggup . Jemarinya masih bergerak saat cengkerang di pisahkan dari badan. Aku mundur . Tidak mahu hati berputik kesian .
Aku mahu menikmati ketam . Andai kesian bertandang , Haram untuk di jamah , apatah lagi telan .
Di pasar pagi Sarikei , kami bertemu jodoh dengan ikan ini . Tanpa nama . Garing di goreng .
Ratah dengan kicap . Itu aktiviti aku saat perang antara ketam dan manusia terjadi .
Raya korban semakin menghampiri . Andai ketam aku tak sanggup lihat di sakiti . Bagaimana menyaksi sembelihan korban yang atas namaku ?
Daging korban bukan untuk penama dan keluarga makan . Namun , ada juga yang mengambilnya .
Jangan . Ingatlah ia untuk yang memerlukan .
Wallahu'alam .
#haidakamaruzaman
#hkccway
#kisahkutaksempurna
#syukurselalu
Thursday 4 August 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment